Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang
Satu perkara sebagai bahan renungan kita untuk merenungkan indahnya malam pertama. Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata dan bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa
Justeru malam pertama perkahwinan kita dengan Sang Maut. Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara. Hari itu mempelai sangat dimanjakan, mandipun, harus dimandikan. Seluruh badan Kita terbuka. Tak ada sehelai benangpun menutupinya. Tak ada sedikitpun rasa malu.
Seluruh badan digosok dan dibersihkan. Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan. Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih. Itulah sosok Kita. Itulah jasad Kita waktu itu.
Setelah dimandikan, kitapun akan dipakaikan gaun cantik berwarna putih. Kain itu jarang orang memakainya. Kerana sangat terkenal bernama Kafan. Wangian ditaburkan kebaju Kita. Bahagian kepala, badan dan kaki diikatkan. Tataplah..... tataplah. ..itulah wajah Kita.
Keranda pelaminan langsung disiapkan. Pengantin bersanding sendirian. Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga. Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul.
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga, serta rasa haru para handai dan taulan. Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir. Akad nikahnya bacaan talkin. Berwalikan liang lahat. Saksi-saksinya nisan-nisan yang telah tiba duluan. Siraman air mawar pengantar akhir kerinduan.
Dan akhirnya tiba masa pengantin. Menunggu dan ditinggal sendirian, untuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan. Malam pertama yang indah atau meresahkan. Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah. Di kamar bertilamkan tanah dan ketika 7 langkah telah pergi. Sang Malaikat lalu bertanya. Kita tak tahu apakah akan memperolehi Nikmat kubur ataukah kita akan memperolehi Siksa Kubur.
Kita tak tahu. Dan tak seorangpun yang tahu. Hanya Allah Saja Yang Maha Mengetahui.
Marilah muhasabah diri dalam kehidupan kita, sebelum kita menuju ke ''Malam Pertama Kita''.
3 comments:
subhanallah.....
Astaghfirullahalazim..
bila diingat saat kematian, rasa begitu banyak dosa yg dipikul.
Astaghfirullahalazim..
subhanallah.....
ALLAHU AKHBAR...
semoga taubatan nasuha kita diterima... amiiiiinnnn....
Post a Comment